Lulusan Faith Lutheran menuduh guru merawatnya

David Pendley (Metropolitan Police Department)

Seorang lulusan Sekolah Menengah Faith Lutheran mengatakan kepada pihak berwenang bahwa seorang mantan guru di sekolah itu merawatnya dan kemudian memaksanya untuk melakukan tindakan seksual padanya.

Siswa tersebut mengatakan bahwa dia adalah seorang senior di sekolah agama swasta di Summerlin ketika dia bertemu dengan David Pendley, 46, pada tahun 2018, menurut laporan penangkapan Departemen Kepolisian Metropolitan yang dirilis Rabu. Pendley mendorong gadis itu untuk bergabung dengannya dalam perjalanan sekolah ke Meksiko, yang biasanya untuk siswa di kelas delapan sampai kelas 10, katanya kepada polisi.

Gadis itu mengatakan bahwa setelah perjalanan, Pendley memeluknya dan berbisik, “Aku mencintaimu,” menurut laporan itu.

Kemudian di tahun ajaran, dia meminta gadis itu untuk menjaga anjingnya saat dia pergi berlayar dengan istrinya. Korban mengatakan bahwa ketika dia pergi menemui anjing itu, Pendley memaksanya untuk melakukan tindakan seksual padanya dan melakukan tindakan seksual padanya, kata laporan itu. Dia mengatakan kepada gadis itu bahwa dia tidak selingkuh pada istrinya jika dia tidak memperkosanya, katanya kepada polisi.

Pendley ditangkap Senin atas surat perintah dan didakwa atas enam tuduhan seorang karyawan sekolah yang terlibat dalam perilaku seksual dengan seorang siswa yang lebih tua dari 16 tahun, menurut catatan pengadilan.

Gadis itu mengatakan kepada polisi bahwa dia belum pernah mencium seorang anak laki-laki pada saat itu dan bahwa dia ingat 10 kali Pendley memaksanya untuk melakukan tindakan seksual, termasuk satu kali ketika dia sedang melatih pertemuan lari untuk sekolah.

“Faith Lutheran menanggapi setiap tuduhan dengan serius, dan kami berusaha untuk menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa kami,” tulis sekolah itu dalam pernyataan Selasa. “Kami akan terus bekerja sama dengan penyelidikan ini dan memberikan dukungan kepada mantan siswa kami.”

Gadis itu mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak melaporkan pelecehan itu sampai Desember 2021 karena dia mencegahnya membuat dia dalam masalah dan berjanji untuk menceraikan istrinya.

“Jika dia memberi tahu siapa pun, tidak ada yang akan percaya padanya karena semua orang menyukainya,” kata gadis itu kepada Pendley.

Sekolah menolak untuk mengatakan kapan Pendley meninggalkan sekolah, tetapi laporan penangkapan mengatakan Pendley dipecat pada April 2020 karena minum saat di sekolah.

Akun LinkedIn Pendley menunjukkan bahwa dia bekerja sebagai guru teologi sekolah menengah mulai April 2015. Dia masih terdaftar di halaman web staf pelatih sekolah hingga Selasa.

Hubungi Sabrina Schnur di [email protected] atau 702-383-0278. Ikuti @sabrina_cord di Twitter.

Author: Kevin Simmons